IRI itu juga bisa mengandung kata sifat, seperti warna, rasa, aroma dan suara. Ndak percaya? langsung saya kasih contoh, ndak usah pakai teori:
- IRIsan cabe ijo, warnanya jelas hijau, rasanya pedas, aromanya khas lombok, suaranya nyres, chres, chres.....huihh huihh fedes.
- IRIng-iringan mobil jenazah; warnanya putih, diikuti warna-warni bunga; rasanya sedih; aromanya harum bunga melati, mawar, kenanga dan daun pandan tercampur aroma keringat karena sengatan panas matahari; suaranya, hik...huk... mengguguk - guguk... sendu tertahan.
- IRIgasi Kedung Ombo; warnanya coklat bening, rasanya dingin hambar air, aromanya sedap embun pagi; dan suaranya gemerisik suara muka air dihembus angin Boyolali.
nah kalau yang di atas itu contoh nyata, di bawah ini analisa berdasar teori pitaberas, archimites, dan alajabar linier:
jarak silaturahmi antara orang yang punya sifat iri dengan orang yang selalu sukses (yang di-iri-i) = kudrat dari usia hari (bukan tahun) orang iri dikalikan dengan nilai keberhasilan miliki orang yang di-iri-i. jadi semakin tua usia seseorang yang selalu punya sifat iri, jarak silaturahmi-nya dengan siapa saja (walau kepada anak yang baru lulus SD, sekalipun) semakin jauh, nah padahal jarak silaturahmi menentukan mudah-susahnya, atau jauh-dekatnya perjalanan menuju surga. jarak silaturahmi berbanding lurus dengan jarak ke surga. artinya, semakin dekat jarak silaturahmi, semakin dekat dan semakin mudah pula rute menuju surga.
rumus dari teori kedua, IRI dikalikan KEKAYAAN (yang sudah dimiliki) ditambah JABATAN PUBLIK (yang sudah tercapai) sama dengan KERUSAKAN LINGKUNGAN. ditulis KL = (I*Ky) + JP. artinya, orang kaya yang bersifat iri sudah punya potensi merusak lingkungan sosial, ekonomi, dan politik. apalagi kalau orang tersebut memiliki jabatan publik yang tinggi, misalnya presiden, menteri, gubernur, ketua RT, Ketua Umum Alumni, Kepala Sekolah, dlsb. Kekayaan dikalikan Jabatan itu sama dengan Power. Padahal kita tahu ada teori terdahulu yang menyatakan bahwa "Power Tends To Corrupt".
rumus ketiga, jika IRI dicemplungi IMAN, IBADAH dan IKHLAS, maka bila bobot ketiga parameter terakhir ini lebih besar dari parameter IRI, dan pencemplungannya dilakukan berulang-ulang, belajar dari rumus ARCHIMITES, maka IRI akan habis meluber keluar ember. ditulis dalam rumus Ketenangan Bathin = Sigma IMAN+IBADAH+IKHLAS (untuk n tak terhingga/secukupnya) - IRI.
selamat mencoba rumus - rumus di atas.
saya suka perumpamaan ini. make sense
ReplyDelete