di jalan panjang nun lurus tidak kelok,
gemerisik knalpot bajaj,
melepas asap dihisap pengendara sepeda motor di belakangnya.
lambat merayap disamping penjual buah nan tiada laku.
penjaja koran, rokok asongan menatap memelas,
anak istrinya di rumah mungkin sedang menantinya.
warung di seberang jalan setia menanti perut kosong tak kuat membayar.
tenda-tenda berjajar sepanjang tepian jalan menawarkan keringat dan gincu beraroma jelaga.
taksi penuh isi, berlari kencang seolah tiada ujung menanti henti.
dan hatiku tertambat pada tepian bibir dibalut rindu merapi melesatkan si gembel
penjaja lagu bersenandung sumbang bergitar lusuh,
namun wajahnya terus bersinar meski mentari telah berganti kelam.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.