1. pengisian lembar informasi ala kadarnya, memudahkan jury dalam menilai tetapi merugikan para peserta. Lha piye ndak rugi? Juri-ne bingung mencari data kesana kemari agar penilaian lebih mendekati faktualnya.
2. Semakin lengkap informasi yang diberikan semakin baik jury dalam memberi nilai. Ini mungkin perlu edukasi dari panitia kepada peserta award agar dalam mengisi dan menjawab pertanyaan dilakukan secara lengkap, jangan pelit ngasih informasi.
3. Dalam menilai jury menggunakan kriteria dan template, bila semua point yang diminta untuk disampaikan diberikan penjelasan, maka poin akan berpeluang semakin baik, karena pada item – item tersebut tidak kosong. Kemudian jury baru memperhatikan substansi dan konteks informasi yang disajikan.
4. Saran kepada panitia, daftar pertanyaannya dibuat satu – satu, seperti pada best e-corp tahun 2007 itu loogh…., jangan borongan. Selain itu pertanyaan hendaknya yang mudah dipahami, memahami pertanyaan itu sudah separo jawaban.
5. Penilaian untuk kategori Best CIO cukup sulit. Hampir semuanya memiliki kompetensi, keahlian, latar belakang pendidikan, track record yang unggul. Untuk dapat membedakan satu dari lainnya itu saya memilih kriteria penilaian “hasil yang diperoleh”, karena betapapun secara individu masing – masing peserta memiliki keunggulan, namun keunggulan tersebut akan kurang bermakna apabila outcome atau hasil tidak optimal. Penekanan pada hasil juga dapat mengindikasikan kemampuan yang bersangkutan dalam mengelola sumber daya perusahaan baik yang ada di bawah kewenangannya, maupun di luar kewenangan.
6. Saya berprasangka, hampir semua peserta baik yang e-corp, CIO maupun Future Leader hebat luar biasa, tetapi jika hanya melalui dokumen yang terbatas, jury tidak bisa menggali lebih dalam benarkah mereka hebat. Dengan demikian penilaian akan lebih akurat dan mendekati kenyataan.
Maswig loh ini yang nulis, mudah-mudahan tidak ada yang tersinggung.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.