beberapa hari lalu setelah mengikuti saran dukun untuk REG BANJIR dan kirim sms ke 9007, saya memperoleh jawaban di hape tertulis sebagai berikut: "banjir di jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia, bukan disebabkan oleh besarnya curah hujan, namun 95% disebabkan karena saluran air di pinggir - pinggir jalan, got. kali dan sungai pada mampet. ada yang karena penuh sampah, ada yang karena diurug, dan diatasnya dibuat bangunan permanen."
karena sms tersebut belum memberi solusi, hanya kasih keterangan penyebabnya saja, maka saya kirim lagi sms SOLUSI BANJIR ke 9007, dan mendapat jawaban sebagai berikut: "solusi banjir? Tidak mudah!!! bahkan Gubernur-pun hanya bisa sekedar janji" itu saja jawabnya.
lantas saya pikir, ini pasti trik pengelola 9007 agar saya kirim sms lagi, maka saya ketik SOLUSI JITU ATASI BANJIR. benar juga saya mendapat jawaban berikut: "kan tadi udah dibilang Tidak MUdah!!!, sulit kan untuk normalisasi kanal, kali dan sungai yang ada di kota - kota besar, sementara saluran air tersebut sudah dikuasai masyarakat untuk kepentingan pribadi"
tidak sabar dengan jawaban - jawaban ngirit seperti itu, minggu kemaren saya mimpi jalan - jalan menyusuri kota Jakarata, Surarabaraya, dan kota - kota lain di negeri mimpi yang katanya mirip dengan negeri kita tercinta. ternyata benar juga jawaban sms 9007. banyak sekali ditemukan got, kali, kanal, sungai pada dangkal karena timbunan sampah, lumpur. ada banyak perumahan yang drainage-nya buntu tidak mengalir ke mana - mana, sementara tidak banyak rumah yang membangun kolam resapan.
jadi solusinya apa!!!! eh di negeri mimpi itu ada yang ngasih tahu saya; bongkar got, kali, kanal, sungai yang pada mampet; bebaskan bantaran kali, sungai dari bangunan apapun baik yang liar, berizin maupun setengah resmi, pokoknya di setiap pinggiran got, kali, kanal, sungai buat jalan di kanan kirinya masing - masing sama lebarnya dengan got, kali, kanal, sungai. lha bagaimana dengan rumah gedongan yang dibangun di bantaran kali? bongkar juga!!! katanya keras.
pembongkaran itu HARUS dilakukan sebagai langkah awal dalam membangun SISTEM DRAINAGE PERKOTAAN NASIONAL (SDPN). hanya itu? tanya saya kepada sang bayangan dalam mimpi, Bukan itu saja tolol!!! walah saya ditolol-tololin. karena rasa penasaran dan ingin tahu resep mengatasi banjir, biar di-tolol-tololin saya diam dan tetep bermimpi. sang bayangan lalu mengatakan, SDPN (wah fasih benar dia mengatakan SDPN, tidak kepleset jadi STPDN) itu hanya untuk urusan hilir, di hulu, jangan boleh masyarakat di gunung untuk menebang pohon, mengkonversi gunung, bukit jadi rumah, bangunan apapun, bangun danau resapan di antara daerah pegunungan dan kota - kota di bawahnya.
saya mangu - mangu mendengar ucapan sang bayangan yang terakhir ini. dalam benak saya, bukankah orang - orang yang menebangi pohon di gunung punya alasan sendiri kenapa mereka lakukan hal tersebut (menebang pohon)? dari koran yang saya baca sebelum mimpi, ada pengakuan beberapa dari mereka yang mengatakan bahwa menebang pohon untuk menyambung hidup.
jadi apakah banjir yang kita alami berulang - ulang dan semakin membesar ini terjadi karena banyak pihak meniru alasan orang - orang ini, "menyambung hidup?"
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.